Meningkatkan Kunjungan Turis Asing: Strategi Promosi Digital Kemenparekraf

Sektor pariwisata merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Setelah sempat lesu akibat pandemi global, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini tancap gas dengan strategi promosi yang lebih modern dan terarah. Fokus utama Kemenparekraf adalah pemanfaatan teknologi digital untuk Meningkatkan Kunjungan Turis Asing secara signifikan, menargetkan 14 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2026. Strategi digital ini didasarkan pada perubahan perilaku wisatawan global yang kini sangat mengandalkan media sosial dan platform online dalam merencanakan perjalanan mereka.

Strategi utama Kemenparekraf dalam Meningkatkan Kunjungan Turis Asing berpusat pada personalisasi dan penetrasi pasar spesifik. Kementerian tidak lagi hanya mempromosikan destinasi secara umum (seperti Bali dan Jakarta), tetapi fokus pada 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) seperti Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo, dengan menyesuaikan konten promosi untuk target pasar tertentu. Misalnya, konten yang ditujukan untuk pasar Eropa Barat lebih menekankan pada eco-tourism dan pariwisata berkelanjutan, sementara pasar Timur Tengah disasar dengan promosi wisata halal dan kemewahan (luxury travel). Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ibu Ni Made Ayu Marthini, dalam konferensi pers pada 25 September 2025, menegaskan bahwa program Digital Campaign 5.0 mereka menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) untuk menganalisis sentimen media sosial wisman, memungkinkan penargetan iklan yang 40% lebih efisien.

Selain penargetan pasar, Meningkatkan Kunjungan Turis Asing juga didukung oleh kolaborasi dengan Key Opinion Leaders (KOL) dan travel vlogger internasional. Kemenparekraf telah mengundang 150 influencer dari 20 negara sumber wisman utama (seperti Australia, Singapura, dan Belanda) untuk mengikuti Familiarization Trip (Famtrip). Tujuan dari Famtrip ini adalah menghasilkan konten autentik dan organik yang menjangkau jutaan audiens secara langsung.

Tantangan terbesar dari strategi ini adalah memastikan konektivitas dan kualitas pelayanan digital di destinasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah berjanji untuk menyelesaikan pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G di 500 titik blankspot pariwisata hingga akhir kuartal I 2026, memastikan sinyal kuat untuk wisman. Dengan kombinasi promosi digital yang cerdas, personalisasi konten, dan perbaikan infrastruktur konektivitas, Kemenparekraf optimis bahwa target kunjungan wisman dapat terlampaui, mendorong pemulihan ekonomi nasional yang berbasis pariwisata.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org