Balangan Tempo Doeloe: Menyingkap Misteri Bangunan Bersejarah dan Peninggalan Masa Lalu. Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mungkin belum sepopuler destinasi lain di Indonesia, namun daerah ini menyimpan segudang kisah dan warisan yang menanti untuk dieksplorasi. Lewat peninggalan bangunan bersejarahnya, kita bisa menyingkap misteri peradaban masa lalu yang membentuk identitas Balangan saat ini. Setiap batu dan struktur lama seolah bercerita tentang kehidupan di zaman dahulu.
Salah satu peninggalan paling signifikan yang membantu kita menyingkap misteri masa lalu adalah sisa-sisa Candi Agung. Meskipun kini hanya berupa reruntuhan, situs ini diyakini merupakan jejak kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di wilayah ini. Para arkeolog dari Balai Arkeologi Banjarmasin pada ekspedisi terakhirnya tanggal 15 Mei 2024 lalu, menemukan beberapa fragmen arca dan gerabah kuno di sekitar lokasi, yang mengindikasikan adanya aktivitas keagamaan dan permukiman padat. Penemuan ini memperkuat dugaan bahwa Balangan memiliki sejarah panjang yang perlu digali lebih dalam.
Tidak hanya Candi Agung, jejak kolonial Belanda juga dapat ditemukan di Balangan. Beberapa bangunan tua bergaya arsitektur Eropa masih berdiri kokoh, meski sebagian besar telah beralih fungsi. Misalnya, sebuah bangunan yang dulunya merupakan kantor administrasi perkebunan Belanda di Kecamatan Paringin, kini berfungsi sebagai kantor pemerintahan daerah. Catatan arsip dari tahun 1920-an menyebutkan bahwa bangunan ini dibangun pada masa Hindia Belanda untuk mengelola hasil bumi seperti karet dan rotan. Sebuah renovasi besar dilakukan pada Januari 2023 oleh Dinas Pekerjaan Umum Balangan untuk menjaga keaslian strukturnya sembari memperkuat fondasinya, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan cagar budaya.
Selain itu, keberadaan rumah-rumah adat tradisional suku Dayak Balangan juga menjadi bagian penting dari warisan masa lalu. Rumah-rumah ini, yang umumnya terbuat dari kayu ulin dengan ukiran khas, merefleksikan kearifan lokal dan sistem sosial masyarakat Dayak. Salah satu rumah adat tertua yang masih terawat berada di Desa Lok Binuang, Kecamatan Halong, diperkirakan dibangun pada awal abad ke-20. Pemiliknya, Bapak Ibrahin (87 tahun), menceritakan bahwa rumah ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi saksi bisu berbagai ritual adat dan pertemuan penting keluarga.
Melestarikan peninggalan bersejarah di Balangan adalah investasi untuk masa depan. Dengan menyingkap misteri dan memahami jejak-jejak masa lalu, generasi kini dan mendatang dapat belajar tentang akar budaya mereka dan menghargai identitas yang unik. Upaya konservasi dan edukasi publik menjadi krusial agar Balangan Tempo Doeloe tetap hidup dalam ingatan kolektif.
